Perguruan
tinggi itu tidak selalu tentang universitas atau institut, seperti yang pada umumnya
dikenal oleh para pelajar sekarang ini. Pada dasarnya, terdapat tipe perguruan
tinggi seperti Akademi, Sekolah Tinggi, dan Politeknik.
Setiap
tipe perguruan tinggi ini memiliki karakteristik keilmuan yang diunggulkan dan
tidak bisa dipandang sebelah mata.
Penting
bagi teman-teman semua untuk mengetahui karakteristik masing-masing jenis
perguruan tinggi tersebut. Melalui artikel ini, bersama-sama kita akan menggali
lebih dalam mengenai Politeknik.
Berikut
tiga alasan mengapa teman-teman harus memilih kuliah di Politeknik.
Lebih
berorientasi pada dunia Industri
Pendidikan
tinggi dengan tipe Politeknik telah dikembangkan oleh pemerintah sejak tahun
190-an. Tidak seperti Universitas pada umumnya, politeknik memiliki ruang lingkup
yang lebih kecil. Sistem pendidikan ini hanya menyelenggarakan pendidikan
vokasi dan menyiapkan peserta didiknya untuk langsung bekerja.
Di
sisi yang berbeda, perguruan tinggi ini juga dituntut untuk memberikan
pengalaman belajar dalam membentuk keahlian dan keterampilan dalam suatu ilmu
pengetahuan.
Selain
menghasilkann lulusan yang berkualitas dan memiliki keterampilan, lulusan
politeknik dididik untuk memiliki jiwa wirausaha, berbudaya, berwawasan
lingkungan serta mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Kelemahan
dari sistem ini adalah pendidikan politeknik yang dapat menghasilkan lulusan
siap kerja ini tidak diketahui oleh sebagian besar masyarakat, sehingga masih berpegang
teguh pada tuntutan akan gelar akademik, bukan tentang keahliah sesuai
kebutuhan industri.
Lebih
banyak kegiatan Praktikum
Sistem
pembelajaran dan kurikulum politeknik pun memiliki perbedaan dengan program pendidikan
akademik. Para pendidik lebih mengutamkan praktik dengan sistem perkuliahan, menggunakan
sistem paket yang disesuaikan dengan kebutuhan industri.
Pada
sistem pendidikan ini, terdapat tiga pilar utama yang bisa dijadikan sebagai
pedoman untuk mendidik dan belajar bagi para mahasiswa yaitu akademisi, praktisi
dan industri. Pilar-pilar ini bekerja secara bertahap dan terstruktur untuk melatih
dan menghasilkan lulusan yang terampil.
Sebagai
contoh, Diploma 3: belajar di kampus selama dua tahun, magang di industri selama
satu tahun, atau belajar teori dan praktik selama 5 semester, dan satu semester
lagi magang di industri.
Sistem
pembelajaran pada politeknik menerapkan sistem pembelajaran praktik lebih
tinggi dibandingkan dengan teori melalui persentase yaitu 75 % - 25 %. Artinya
hampir seluruh sistem pembelajaran menjurus kepada praktik, sisanya
pembelajarna digunakan sebagai penunjang yang berbentuk teori dan tutorial.
Karakteristik Pendidikan di Politeknik
- Politeknik menerapkan kurikulum dan silabus yang bersifat dinamis yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan dunia usaha dan industri;
- Pendidikan
dilaksanakan dengan sistem paket selama 6 (enam) semester untuk program Diploma
III;
- Proses
belajar mengajar dilaksanakan secara intensif dengan jumlah tatap muka 32 jam
per minggu;
- Jumlah
minggu perkuliahan setiap semester adalah 16 minggu;
- Alokasi
waktu setiap jam perkuliahan adalah 50 menit;
- Memberikan
porsi yang lebih besar pada mata kuliah praktik, dengan komposisi mata kuliah
praktikdan teori adalah 60%-40%;
- Proses
belajar mengajar diselenggarakan dalam kelas kecil dengan jumlah mahasiswa per
kelas maksimum 30 mahasiswa untuk meningkatkan efektifitas proses belajar
mengajar;
- Menerapkan
sistem putus studi (drop out) dalam pelaksanaan pendidikannya sebagai cara
untuk meningkatkan disiplin dan kualitas akademik para mahasiswa/ lulusan;
- Menyediakan
fasilitas praktik berupa laboratorium, bengkel, dan studio
- Menerapkan
program praktik kerja lapangan bagi para mahasiswa semester 6 program Diploma
3.
Berikut
beberapa alasan mengapa teman-teman harus berkuliah di Politeknik. Semoga
bermanfaat.